Senin, 23 Mei 2011

Cintaku Ngilang

Nela termangu dibawah taburan bintang. Nela sering melamun di atap rumahnya tanpa mempedulikan omelan mamanya yang takut terjadi sesuatu dengannya.
Aku mulai berfikir apa itu cinta? Apa ada cinta pertama? Apa aku jatuh cinta? Apa benar dia adalah cinta pertamaku? Apa aku benar-benar jatuh cinta dengannya?
Nela mengenal sesosok pria yang nyaris sempurna dimatanya. Dhika. Sesosok pria dengan perawakan kurus, tinggi dengan rambut hitam lebat. Dhika sangat pendiam, penuh misteri, sulit untuk mendekatinya, sulit untuk mengambil hatinya. Entah kenapa Nela bisa begitu menyukai Dhika. Hanya sekedar suka atau cinta? Nela sendiri juga tidak tahu. Baru pertama kali ini Nela menyukai seseorang dan ingin sekali memilikinya.
           
Sorry kalo’ gue suka sama lo!
            Message send

Itu adalah kata-kata pertama yang Nela lontarin setelah sudah beberapa hari dia dekat dengan Dhika. Ketika hatinya sudah tak sabar untuk memiliki sosok Dhika seutuhnya.

Message received
Gp2 kok yank…klo’ km suka ma aq! Trus gimana?
           
Kalimatnya gantung. Itulah Dhika. Penuh teka-teki. Tiba-tiba saja Nela memainkan jarinya untuk mencari kepastian. Itu bukan sifat Nela yang selama ini memegang prinsip bahwa cowok yang seharusnya PDKT sama cewek dan cowok-lah yang seharusnya mengungkapkan cintanya pada cewek.
            Nela memancing pembicaraan agar Dhika mau mengungkapkan isi hatinya. Nela bingung setengah mati. Kok masih ada sih cowok yang nggak peka kaya’ Dhika. Kenapa Nela, cewek, yang harus ngomong duluan. Jauh dari impian Nela yang pingin seorang cowok tampan yang ngomong kalo’ dia pingin Nela jadi ceweknya. Duuh…! Jauh banget Nela! Lo tuh bukan Putri!! Gerutu Nela. Kadang setiap kali Dhika sms, dia selalu memanggil Nela sayang, cinta, honey, sweety padahal kan status mereka belum pacaran. Nela tambah heran karena orang pendiem kaya’ Dhika bisa romantis. Ya walaupun cuman lewat sms.
            Udah beberapa minggu Dhika deket sama Nela lewat sms. Yang bikin Nela bingung gak ketulungan. Waktu ketemu di sekolah, Dhika cuman senyum aja sama Nela. Tapi, Nela seneng. Karena senyum Dhika yang lucu sambil naikin alisnya ngebuat Nela nggak berhenti buat senyum dan tertawa. AWAS GILA!
            Nggak tau berawal dari mana Nela dan Dhika jadian. Yang jelas hal itu membuat Nela seneng banget karena telah memiliki sosok Dhika seutuhnya. Nela merasa cowok yang selama ini dia cari adalah Dhika.
            Dua insan ini kelihatan seperti sepasang pengantin baru yang masih malu-malu. Itulah CINTA, yang membuat prinsip Nela hilang. Bersama dengan Dhika, Nela terlihat begitu agresif. Itu bukan Nela. Hal yang terbodoh, yang tidak disadari Nela saat cinta sudah membutakannya. Prinsip yang bagi seorang Nela sangat penting sebagai seorang cewek. Malah tidak digubrisnya.
            Setiap hari Nela menunggu di depan kelas dekat pintu gerbang kehadiran sang pujaan hatinya, Dhika. Wajah sumringah dihadiahkan untuk Dhika setiap pagi. Dhika pun berjalan menjejeri sang bidadari dengan wajah tersipu malu. Mereka berdua berjalan berdua tanpa bergandengan tangan seperti kebanyakan orang pacaran. Mereka tampak begitu lucu dengan wajah memerah. Berjalan berdua. Saling berbicara tentang hal-hal yang tidak penting untuk dibicarakan. Yang lebih mengherankan, jarak mereka berjalan sangat jauh walaupun sejajar.
            Nela sangat menyukai semua yang ada di dalam diri Dhika apa adanya. Dhika yang sering mengeluarkan lelucon yang membuatnya tertawa. Dhika yang sering mengumbar kata-kata manis untuk Nela setiap malam. Dhika yang sangat marah dan hampir menangis ketika kuku-kuku yang dengan susah payah dia rawat sampai mencapai 5 cm patah gara-gara kecepit meja sekolah saat bercanda dengan temannya. Dhika yang setiap malam selalu nongkrong di warung depan rumahnya dan menikmati secangkir kopi susu kesukaannya. Dhika yang sering nebeng. Dhika yang senang sekali maen game. Banyak sikap Dhika yang membuat Nela cekikian sendiri ketika sedang memikirkan sosok Dhika.
DHIKA…OH DHIKA…

TOK..!! TOK..!! TOK..!!
Tiba-tiba Nela mendengar bunyi ketukan pintu. Nela yang saat itu terlelap dari tidurnya, akhirnya dengan kepala pusing terjaga dari tidur siangnya. Saat Nela hendak membuka pintu kamarnya…
GUBRAKK!!!
“ADUH…!!” Kepala Nela pusing terbentur pintu yang ternyata dibuka oleh adiknya.
“Kenapa mbak...? Eh, ada mas Dhika tuch di depan!”
Cepat-cepat Nela menyisir rambutnya yang berantakan dan menghampiri pangerannya itu.
“Hey! Habis dari mana sama Seno? Kok kesini?”
“Dhika kangen tuch! Pengen ngeliat kamu katanya!” ledek Seno, teman Dhika.
“Ngawur! Seno nih yang maksa maen ke rumah kamu!”
“Halah kamu juga mau aja!”
“Udah-udah! Masuk yuk!” ajakku.
“Nggak usah dech yank! Cuman sebentar kok!”
Dhika emang udah biasa maen ke rumah siang-siang. Atau nggak malam. Dengan wajah Nela dan Dhika yang memerah, Seno dengan senang ngeledekin mereka berdua. Nggak sampek lima belas menit kita ngobrol, tiba-tiba Om-nya Nela, nyeletuk.
            “La, temennya itu kalo nggak mau masuk suruh pulang aja! Masa ke rumah cewe nggak mau masuk, dilihatin tetangga tu lho!” kata-kata itu terlontar dari mulut Om Vidi. Kata-kata itu yang ngebuat Dhika sakit hati dan Dhika langsung pulang sama Seno tanpa berkata apa-apa.

Besoknya di sekolah….
            “Dik, maafin om aku dong Dik! Habis kamu juga sih yang gak mo masuk ke dalam! Emang knapa sih kamu buru-buru banget en gak mo masuk dulu…”
            “Dhika sorry….maafin aku dong!”
            Dhika yang menuruti egonya gak mau mempedulikan Nela yang berulang kali minta maaf sama dia. Baru kali ini bagi Nela pedekte duluan, menyatakan perasaannya dulu, bahkan bisa dibilang sedikit agresif untuk mendapatkan cinta pertamanya. Sekali lagi Nela ngemis-ngemis minta maaf sama Dhika. Bukan Nela yang salah, dia hanya seorang gadis polos. Bukan Dhika yang salah, dia hanya seorang pemuda yang pemalu. Bukan Om Vidi yang salah, dia hanya memberikan isyarat cara bertamu yang baik. Untuk yang terakhir kalinya Nela meminta maaf…
            “Dhika maafin aku…..”
            “Aku tuh gak pernah diusir. Baru kali ini aku diusir kaya’ gitu!”
            “Mendingan kita putus aja!”tanpa banyak kata-kata Dhika langsung ninggalin Nela yang diam…sambil meneteskan air mata. Untuk pertama kalinya Nela nangis CUMAN GARA-GARA COWOK.

Kalo emang itu mau kamu ya udah…asal kamu tau aku sayang banget sama kamu sampe’ kapan pun…
Message send

Itu kata terakhir Nela lewat sms di hp-nya. Tanpa ada balesan dari dhika. Bodo’ ah! Salah sendiri gak mo masuk rumah! gerutu Nela dalam hati. Tapi sejujurnya Nela ngerasa kehilangan Dhika.

            Di sekolah, mereka berdua hanya tatap-tatapan sedetik. Saling membuang muka. Diam. Tanpa sepatah kata pun terucap dari bibir mereka.

            Suatu hari. Setelah penerimaan raport untuk semester satu Nela pindah sekolah. Entah karena apa Nela pindah sekolah. Entah karena Dhika yang mutusin dia. Atau karena hal lain. Yang pasti Nela pindah nggak bilang sapa-sapa. Teman baiknya aja nggak dikasih tau. Apalagi Dhika. Berat banget buat Nela ninggalin Dhika. Nela sayang banget sama Dhika. Tapi Nela merasa Dhika emang bener-bener nggak sayang sama dia.
            Beberapa bulan setelah Nela pindah…

Message received
Nel, kamu knp g msuk? Km sakit t? kok lama bgt g msuk?
Sms dari Dhika! Nela kembali merasakan hal seperti dulu. Saat mereka masih menyandang status PACAR. Getaran yang dulu kini muncul kembali. Entah kenapa. Dengan cepat Nela langsung membalasnya…

Sorry...aq pindah g bilang2! Kirain km g peduli lg ma aq!
Message send

Jantung Nela berdegup kencang bahkan lebih kencang.

Message received
Kok km tega ninggalin aku?

Itu sms terakhir dari Dhika yang nggak Nela bales.

Beberapa bulan kemudian…
            “Eh, dhika tumben miscall. Kangen juga ma dia.” Langsung Nela mengetik sms buat dhika.

Hai cowok...tumben miscall! Gmn kabar?
Alhamdulillah baek! Km gmn?
Alhmd.jg baik! Eh, aq sms-an ma km cewek km g marah kan?
Aq blm pny cewe kok! Nyate aja! Cowo km gmn?
Aq jg blm pny cowok...
Kok kebetulan pas banget ya...
Hehehe...mngkn tuhan nyuruh kita bwt balikan lg!
Emang om km dh jinak t? ntr aq d usir lg?
Oh...msh trauma y! mangkanx klo mo maen k rmh msuk k dlm...!
Y dech! Emang km mau balikan ma aq?
Ehm...km dlu knp sih mutusin aq?
Aq mutusin km gr2 aq di usir s mom km. ju2r aq bru prtama kali diusir ky gtu!
Ya maapin om aq dech! Om aq orgx emang gtu,rada’ sensi!
Eh, km lom jwb prtannyaanq tdi. Km mau balikan ma aq?
Ehm...iy dech! I will try...
Apa km mkn tery?
Ih...apaan c, jayus! Km g bo2k t? aq dh ngantuk!
Y dh km bo2k y say...aq msh blm ngantuk, msh di warung minum kopi susu! Met bo2 say I LOP U
Km jgn mlm2 y...ntr skit lho! I LOP U too...
Bgitulah sms mesra kedua sejoli dan akhirnya untuk kedua kalinya mereka jadian lagi.

Desember tanggal 15. 12:00
Happy birthday to my lovely Nela moga tmbh pntr n cita2 km terwujud. Good night sweet dream emuah…
           
Dhika ngucapin selamat ulang tahun sama Nela. Tapi waktu acara ulang tahun Nela, Dhika malah ke rumah temennya. Dia nggak mau masuk kedalam. Dhika bilang kalo’ dia malu sama temen-temen Nela. Dhika emang pemalu. Apalagi waktu acara itu nggak ada yang dikenalnya satu pun.
Dari awal acara sampe’ kelar Dhika di luar dan baru masuk waktu teman-teman Nela sudah pulang. Mama Nela marah-marah. Nela menahan tangis.
Karena otomatis Mamanya nggak setuju sama hubungan Nela ma Dhika. Malamnya Nela mutusin Dhika dengan alasan Mama Nela nggak setuju. Waktu Dhika ngajak backstreet, Nela nggak mau. Nela begitu sayang sama Mamanya.
Hilang sudah semua kenangan manis Nela sama Dhika.

Aku mau km teteap mencintai aku walaupun aku cacat sekalipun

Kata-kata itu sering terngiang di pikiran Nela. Nela begitu sayang sama Dhika. Tapi dia nggak mau ngecewain Mamanya.
Beberapa bulan kemudian… ternyata Dhika sudah punya cewe lagi. Cewek yang imut. Cocok sekali dengan Dhika yang tampan dan penyayang. Nela masih tetep berharap pada Dhika karena cuman dia yang ada di hati Nela. Dhika adalah cinta pertama Nela. Dan sampe’ kapan pun cinta Nela hanya untuk dhika.

Tuhan…kembalikan dhika padaku atau bunuh saja dirinya dalam hatiku. Sampe’ saat dimana Nela sadar dia tak mungkin sendiri, Nela berharap menemukan sosok Dhika walaupun dalam orang lain. Karena hingga kini Nela masih mencintai Dhika.

Paginya di alam nyata...
Huuuuaaaa…! Hikshikshiks.. aku mimpi Dhika. Sampe’ detik ini aku masih sayang banget sama dia. Tapi kok aneh banget y… gak tau pas acara apa, aku curhat sama Mbak Asil dan bilang kalo’ aku masih sayang banget ma Dhika. Padahal dia udah punya cewek. Pas aku duduk sama Mbak Asil, Dhika ngliatin aku terus dan tatapannya aku hafal banget. Aku ngerasain lagi sesuatu yang dulu. Rasa yang udah aku tata di hatiku yang paling dalam kini muncul lagi. Jadi bete!!!”gerutu Nela sambil inget-inget apa mimpinya.

Disini aku masih merasakan kehampaan
Kehilangannya membuat diriku sadar
Begitu berarti dirinya dalam hidupku
Sosok dirinya berlari di pikiranku
Ukiran namanya…
Yang terlanjur ku sayat di hatiku
Tak dapat ku bongkar
Bayang semu dirinya, terpandang jelas oleh mataku
Tawa kasihnya, masih terngiang jernih di telingaku
Hangat tubuhnya dapat kurangkul hingga kini
Seandainya dia kembali
Merajut kain cinta denganku
Ah…itu hanya khayalanku tentangnya
Dia yang tlah menjadi milik orang lain
Tak mungkin ku dapat meraihnya kembali
Tuhan…bantu aku…
Kembalikan dia padaku
Atau bunuh saja dirinya dalam jiwaku
Karena kini aku masih mencintainya

Kaya’-nya lagu-nya Dygta cocok banget dech buat Nela. Walaupun Cinta Pertama-nya cuma sampe disini tapi Nela yakin bakal ada banyak cinta yang bakal dia temuin, Nela terlelap diiringi ‘lagunya’....

Sesungguhnya hanya dirimu…tapi mereka tak mengerti dan menentang cintaku denganmu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar